Bule Dhika Taretan

Sederhana bahasanya Jika di terjemahkan ke dalam bahasa indonesia kurang lebih ia akan bermakna “Aku Kamu Saudara”.

Boomm… duaarrr….

Seperti ledakan Bom Atom, lalu tiba-tiba saja dunia Media sosial Facebook dan Whatsapp beberapa pekan terakhir ini khususnya di Kabupaten Situbondo dikejutkan kalimat “Bule Dhika Taretan” karena cukup sering menjadi narasi, bahkan terkadang teriakan yang terdengar begitu lantang dengan kalimat “Situbondo : Bule Dhika Tareran”, tidak hanya sampai disitu, Kaos, Stiker, Songkok, Jaket, Tas, Gantungan Kunci dengan bertuliskan kalimat Bule Dhika Taretan pun menjadi banyak digunakan oleh kalangan publik khususnya Alumni dan Simpatisan. seperti menghipnotis Orang dewasa, remaja dan anak-anakpun menggunakan. tak ayal Kalimat ini kemudian menguat dikalangan masyarakat dan menarik untuk di perbincangkan, 

Puncaknya Pasca Pilkada Situbondo beberapa saat yang lalu justru kalimat ini semakin menjamur dimasyarakat setelah terpasang banner berukuran 10 x 5 meter di billboard taman kota Asembagus  bertuliskan PILKADA TELAH USAI AKHIRI PERBEDAAN, BULE DHIKA TARETAN, bahkan Calon Bupati terpilih (berdasar hasil perhitungan cepat) Bapak Karna pun memakai Kaos Bule Dhika Taretan. Waw, Sedemikian dahsyatnya kalimat itu sehingga calon orang nomer satu di kabupaten situbondo menggunakan kaos dengan tulisan kalimat tersebut,

Dari mana kalimat itu muncul ?

Kalimat Bule Dhika Taretan Bermula dari kalangan Santri dan Alumni di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Bagi seorang santri dan alumni tentu sudah tidak akan asing dengan kalimat tersebut mengingat kalimat itu adalah kalimat yang dilahirkan sebagai jargon atau Slogan IKSASS (Ikatan Santri dan Alumni Salafiyah Syafi’iyah) untuk masing-masing Rayon/Kota sesuai dengan Daerahnya masing-masing,

IKSASS Sendiri adalah sebuah organisasi yang yang didirikan oleh almarhum KHR. Ahmad Fawaid dan di sahkan oleh Almarhum KHR. As’ad sebagai organisasi bagi santri dan alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo

Kalimat Bule Dhika Taretan sudah dinyanyikan  dan dikenalkan secara resmi oleh Jam’iyah Gambus Al-Wijdan di acara KOPDAR PLAT “P” di dalam salah satu lagu tersebut disebutkan jargon IKSASS untuk masing masing daerah.

Rayon IKSASS Banyuwangi Jargon IKSASSnya adalah Jengghirat Tangi

Rayon IKSASS Bondowoso Jargon IKSASSnya adalah “Katakan Pada Dunia I’M BABON” (Barisan Anak Bondowoso)

Rayon IKSASS Jember Jargon IKSASSnya adalah “Sak Duluran Sak Lawase”

Sementara untuk Rayon IKSASS Situnondo sendiri Jargon IKSASSnya adalah “BULE DHIKA TARETAN”

Apa pesan yang terkandung ?

Bule Dhika Taretan sendiri kemudian tidak hanya menjadi sebatas identitas atau Jargon daerah saja, tapi bagi seorang santri dan alumni memiliki makna dakwah yang luas, sebagai syiar pemersatu ditengah pluralitas santri, alumni dan masyarakat.

Lebih luas lagi makna kalimat jargon atau slogan IKSASS tersebut termasuk didalamnya situbondo “Bule Dhika Taretan” di dedikasikan sebagai pemersatu atas semua perbedaan adat istiadat, Bahasa, Suku dan agama  karena bagaimanapun kita adalah saudara meski tak sedarah. bertumpah darah satu tanah air indonesia 珞

Maka bagi siapapun yang membaca dan mendengar kalimat Bule Dhika Taretan diakui atau tidak ia telah memulai untuk mengajak dan mengedepankan nilai-nilai persaudaraan, karena bagi seorang saudara persatuan dan kesatuan lebih penting daripada memperdebatkan apalalagi mempersoalkan perbedaan,

Semoga Kalimat Bule Dhika Tidak hanya menjadi jargon atau slogan Rayon IKSASS Situbondo saja, tapi menjadi jargon dan slogan untuk semua orang, tentu saja dengan membawa hakikat pesan yang terkandung didalamnya lalu kemudian membawa manfaat dan maslahat khususnya untuk kabupaten Situbondo lebih-lebih untuk indonesia di masa yang akan datang. Amin Ya Rabbal Alamin.

Siapa kita? IKSASS

IKSASS? Berjuang Bersama Mengabdi Tanpa Batas

Situbondo ? Bule Dhika Taretan