Selamat datang MUBES

 

Sebentar lagi, tinggal menghitung hari lagi. Mubes (musyawarah besar) ke 10 IKSASS (ikatan santri alumni salafiyah Syafi'iyah) akan segera dimulai. 

Tak bisa dipungkiri semua para pecinta akan berbondong bondong menyambut dan mensukseskan acara besar ini.

Tak heran jika beberapa hari, dan Minggu yang lalu.
Pamflet dan slayer mulai berhamburan di media sosial.
Dari dawuh guru guru hingga petuah para kakak kakak kita mulai ditayangkan. Gerakan ini merupakan bagian gerakan kita dalam berdakwah di Rana media sosial.
Hal ini menunjukkan bahwa begitu antusias dan semangatnya para alumni tua dan muda tanpa terkecuali.
Bahkan dari jajaran kepemerintahan juga turut mengucapkan ucapan selamat. 

Tidak menutup kemungkinan juga, beberapa alumni mungkin mempunyai keterbatasan waktu dan kesibukan untuk menghadiri kegiatan yang insyaallah penuh barokah ini.
Sehingga tidak bisa menghadiri langsung kegiatan ini.
Bukan berarti ia tidak estoh (setia dan cinta).
Namun sebagai para pecinta tidak akan pernah stagnan dalam menyambut dan memeriahkan momentum besar ini. 
Mungkin raga tidak bisa mengikuti serangkaian acara yang telah dikonsep oleh Panitia.
Namun tidak bisa menutup dan menghambat hamburan doa doa demi kemajuan organisasi IKSASS ini.

Ada yang lebih menarik untuk kita sadari.
Kalimatnya begitu sederhana namun dalam makna yang dikandungnya.
Berjuang bersama mengabdi tanpa batas.
Kalimat ini tidak akan asing lagi bagi kalangan alumni, santri dan simpatisan. Tidak hanya sering di teriakkan, namun juga menjadi jargon ikatan dan dasar dalam segala lini pengabdian dan perjuangan.
Hal ini tentu mengingatkan kita bahwa berjuang memang tidak bisa dilakukan sendiri sendiri. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.
Jauh langkah pikir kita merenungkan, bahwa berkhidmat di IKSASS jangan merasa benar sendiri, karena kalau kita merasa benar sendiri, ketika kita merima teguran dan saran tidak menutup kemungkinan kita akan merasa tidak dihargai. Sehingga menimbulkan beberapa prasangka yang tidak baik. Semoga kita dijauhkan dari hal yang merugikan ini.
Sejauh Rapalan doa doa yang mengangkasa semoga kita selalu mampu untuk Se-iya Se-kata dalam perasaan dan perjuangan allahumma amiin

Selain itu ada juga yang lebih waww dan uwuwu.
Kita saudara Walau tak Sedarah satu rahim salafiyah Syafi'iyah
Jargon ini harus kita pegang teguh. Bagaimana kita menjaga rasa kekeluargaan, persaudaraan dan persahabatan kita.
Tidak hanya ketika dipondok saat menjadi santri saja, kekeluargaan dan persaudaraan harus dijaga. Melainkan sampai ketika menjadi alumni persaudaraan ini harus tetap dijaga dan dirawat. Teringat ketika kita dengan penuh kesetiaan saat menjadi santri bagaimana kita saling mencintai dan menyayangi, sebuah nilai kehidupan yang sangat berarti. 
Ketika teman kita lambat kiriman, bagaimana kita untuk saling berbagi rezeki. Begitu sebaliknya ketika Menjadi alumni.
Allah hati siapa tidak tersentuh dengan keharmonisan dan nilai nilai kekeluargaan ini. 
Pantaslah IKSASS dikenal dengan kekuatannya yang besar, sebab rasa kekeluargaan yang erat.
Tidak hanya itu, IKSASS juga menjadi benteng pertahanan bagi siapapun yang ingin merongrong pesantren.
Teringat dengan dauh pendiri IKSASS alm KHR ach Fawaid As'ad
Semoga kita selalu mampu Se-iya Se-kata dalam perasaan dan perjuangan dalam menjaga kebesaran ini. Amiin
Akhir kata dari seorang pengabdi dan pecinta
Karir boleh terhambat
Hinaan boleh menghujat 
Tapi cinta kita kepada iksass tidak boleh patah semangat
Salam perjuangan...!!
Salam Kiai Fawaid...!!

Salerana_mundzir

Salerana_mundzir merupakan nama pena, ia lahir di kota Situbondo Jawa timur, menulis merupakan kegiatan kegabutannya. menempuh pendidikannya di pondok pesantren SALAFIYAH SYAFI'IYAH SUKOREJO kemudian melanjutkan pendidikan S1 di UIN Khas Jember

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama